Suamiku Terbaik
"Cinta membingungkan, ketika bahagia sekelip mata datangnya derita, tapi disaat derita itulah datangnya bahagia. Aku bingung untuk mencintai atau membenci. Satu hal yang ku tau, biar sebingung apa itu cinta akan ku jalani hidup ini sebaik mungkin". Aku melihat lelaki yang kucintai ini nyenyak tidur di samping bayi kami. Betapa lelahnya ia, dan aku hanya bisa memandangnya. Ketika hari pertama kelahiran Khaira, anak kedua kami. Lelaki yang ku cintai ini berusaha supaya ada yang menjagaku. Lalu ia menjemput ibu kandungnya untuk merawatku. Semua baik-baik saja namun hari ke 20 kelahiranku ibu mertuaku harus pulang ke Aceh disebabkan visa. Disinilah dimulai pengorbanan dan kasih sayang yang ia pamerkan. Suamiku berangkat kerja habis subuh, sebelum berangkat ia akan membeli kue untuk kami lalu pulang habis asar. Setelah beristirahat ia akan mencuci pakaian kami, beres-beres rumah dan jaga anak sulung kami. Malam hampir tiap hari harus bergadang karena Khaira akan terbangun,