Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Zon Melelahkan

Aku sekarang rasa macam duduk di zon yang berbahaya. Zon takut, zon yang mesti hati-hati. Semuanya sangat buat aku rasa tak selesa. Zon yang banyak alasan, yang lambat buat kerja, yang tak dengar kata dan asyik melawan kata. Dari dulu aku tak pernah mimpi akan berada dalam zon ini. Baru bahagia dah mula sampai zon ini, baru ok sikit dah mula jadi macam zon di atas tadi. Padahal aku cuba belajar untuk jauh-jauh dari zon yang diatas itu. Aku belajar untuk tak marah, belajar jujur, belajar jimat duit, belajar dengar kata, belajar sabar. Akhirnya segala yang aku impikan macam terbakar sampai menjadi debu. Artinya tak jadi kenyataan. Aku upayakan diriku sebaik mungkin, upaya untuk berdikari, tak takut sesuatu, segalanya buat sendiri tapi yang aku hadapi adalah orang yang paranoid, yang suka halang aku ini itu. Takut berlebihan sehingga kan keinginanku terpaksa aku hentikan. Masing-masing punya pengalaman sendiri, pengalaman yang tak mengenakkan semua bagi aku rasa, jangan ini sebab

Kenangan Indah Yang Hilang

Ketika rindu ini menyapa... Hati ini sangat ingin kembali pada waktu dulu.. Waktu kita semua tersenyum riang.. Tanpa tau kalau sekarang akan berakhir dengan sedih.... Ting ting ting....... Nada hp menandakan ada pesan masuk. Langsung melihat siapa gerangan yang memberi pesan. Nora tersenyum. Kekasihnya sms. Besok mereka akan menikah. "Dah siap nikah esok?" pesan sms itu dibalas dengan cepat. "Sangat siap". Beberapa detik kemudian. Raut wajah Nora berubah. Nora berusaha tersenyum walaupun tak mampu. Nora cuba tabahkan diri walau pun susah. Bagaimana tidak, beberapa bulan sebelumnya, Nora dikejutkan dengan berita kalau orang tuanya akan berpisah. Belum habis terkejut, sebelum bertemu dengan kekasihnya yang sekarang, kekasih yang sebelumnya 4 tahun bersama tidak direstui keluarga dari pihak makciknya. Apalagi yang bisa membuat Nora tabah jika prestasi sebagai mahasiswa cemerlang harus dibiarkan pergi begitu saja kerana terhambat dengan pembimbing skripsi.

Hati Ku Untuk Mu

Hati...... Sebenarnya harus ku ikhlaskan semua untukmu... Sebetulnya rasa cinta ini selalu harus utuh untukmu... Karena kau telah menjadi suamiku... Kini dan selamanya akan menjadi suamiku.... 2 Tahun Silam.... Aku melihat sosok lelaki yang berada di hadapanku ini. Di laut di pagi hari dengan bersepeda tadi akhirnya tujuan ini tercapai, laut. Sama-sama melihat laut, sambil kadang mata ini melihat sosok lelaki itu. Namun, tiba-tiba mata kami bertatapan, sosok di hadapanmu ingin berbicara, agak lama dan seketika terdiam. " Mahar perempuan kira-kira mahal gak", soalan itu keluar juga dari mulutnya, agak malu-malu tapi akhirnya terlafaz juga. Aku mau tersenyum dan tertawa. Seriusnya, dia mau menikah sehingga takut akan mahalnya mahar. "Gak mahal... Percayalah" Kata-kataku akhirnya mampu membuatnya tenang. Memang kami berdua sudah berkomitmen mau menikah. Sudah serius sehingga dalam kepala sosok di hadapanku ini berusaha keras untuk melamarku.. Di hari pern

Sejuta Rasa Menjadi Mahasiswa

Indahnya Menjadi Mahasiswa Brakk…. “Aduh”, sepeda miniku terjatuh, aku mencoba bangun. Aku melihat siapa yang tabrak aku, sosok yang ganteng, dengan Honda Vixionnya. “Maaf, saya gak nampak, tadi mobilnya lewat pikir gakda orang.” Setelah aku bisa menguasai diri, hanya kata-kata itu yang bisa ku ucapkan. Memang tadi aku gak lihat ada honda di belakang mobil dan ini parkir kampus, jadi wajarlah jalannya sempit begini. Tapi kenapa mesti aku yang jatuh. Gimana dengan sepeda miniku lagi. Kalau pemuda ini jelaslah gak apa-apa, pake Vixion dan yang jatuh kan aku bukan dia. “Iya, gak apa-apa kok” Huff, aman gak ada berantem-berantem atau marah-marah. “Kamu gak apa-apa kan” Sosok pemuda di depanku melihat sepedaku dan keadaanku sekilas. Sambil mengosok tangan dan menyingkirkan debu dari baju aku mengelengkan kepala. “Iya gak apa-apa, Makasih ya.” Aku pun berlalu dengan mengendarai sepedaku. Alhamdulillah sepedaku baik-baik aja. Inilah transportasi yang ku punya sebagai mahasiswa. B
Akibat Melalaikan Waktu Shalat             Seorang pemuda ditelfon oleh ibunya, pemuda tersebut disuruh pulang kampung karena kakaknya meninggal dunia. Dengan segera pemuda tersebut segera pulang kampungnya. Di kampung, pemuda tersebut menguruskan mayat kakaknya dari shalatkan jenazah sehingga menguburkan jenazah. Tanpa ia sadari dompetnya ikut terjatuh dalam kuburan kakaknya.             Pemuda tersebut mencari dompetnya yang hilang, karena tidak ditemu dimana-mana ia akhirnya nekad ke kuburan ia merasa terjatuh di sana. Ketika ia membuka kembali peti jenazah kakaknya ia melihat ada api yang menyambar tubuh kakaknya. Ia langsung pulang ke rumah dan menemui ibunya. “ Wahai ibuku tercinta, jangan sembunyikan apapun dariku mulai sekarang. Tolong katakan padaku, apa kesalahan kakakku di dunia”.. “ Apa maksudmu nak?” “Ibu, tadi dompetku terjatuh di kubur kakak. Aku membuka kembali kubur kakak untuk mengambil dompet. Apa yang aku lihat ibu?. Aku melihat kakak disambar api diselur

Maaf Itu Sederhana

Cinta Dan Benci “ Pengalaman pahit itu ada, kenangan yang menyakitkan telah melukai sekeping hati yang dulunya pernah sayang, dulunya pernah cinta tapi kini berubah menjadi benci. Kenapa?. Hati ini telah dilukai, ditoreh dengan peristiwa yang menyakitkan hingga luka itu bisa berdarah kembali, luka ini lah yang mengeluarkan kata “BENCI” dan karna luka ini mengalirlah kata-kata aku tidak akan memaafkan kesalahannya seumur hidupku.” *** Hati ini senang, bibir ini tidak bisa berhenti tersenyum . Ah rasa, rasa ini membuat aku percaya padanya. Pasti kedepan aku akan aman dengannya. Aku yakin dan sangat percaya dia yang akan membimbingku ketika aku melakukan kesalahan, ketika aku khilaf dan ketika aku yang masih dalam proses belajar.   Aku berterima kasih dan bersyukur kepada Allah, telah menghadirkan seseorang yang mau menerimaku karna aku tau dia adalah pilihan terbaik yang aku punya. Aku benar sangat senang setelah mengetahui dia yang mau membimbingku kedepan. Hari-hari yang ak

Aku, Keluarga dan Karirku

Mereka Anugrah Terindahku             “ Aku ingin menghiasi hari-hariku dengan hal-hal yang indah saja, biarlah banyak hal-hal yang mengecewakan menghampiriku tapi aku tetap ingin mengingati hal-hal yang indah saja.”:             Aku lahir di lingkungan lelaki dimana akulah satu-satunya saudara perempuan di antara lingkungan saudara kandungku. Menjadi anak perempuan pertama yang bersaudara lima di mana adiknya semua adalah cowok, membuatkan aku sempat berpikir ketika kecil “ kenapa aku tidak menjadi cowok aja ” Yaps, nyamannya aku berteman dengan adik-adikku dan teman-teman adikku ketika SD sampai aku berpikir “ kenapa aku tidak menjadi cowok saja ”. Cowok itu enak sih gak disuruh buat kerja ini dan itu. Pokoknya kerjaannya main aja. Pemikiran itu timbul cuma ketika SD. Pemikiran aku berubah total ketika sekolah di pesantren, aku menyadari aku seorang perempuan seiring berjalannya waktu aku melupakan keinginan untuk menjadi cowok, lupa total. Di pesantren, tinggal di asrama me

Dia Inspirasiku

Perasaan Cinta atau Kagum?             Sebagai seorang mahasiswa yang kuliah di Universitas Islam, membuatkan aku berpikir semoga calon suamiku nanti seorang yang alim. Aku melihat di kampusku, walaupun Universitas Islam tapi tidak semua alim bahkan jika dihitung mahasiswa yang memakai peci bisa dikatakan sangat sedikit. Aku heran dengan suasana kampusku ini, sehingga aku merasa mungkin jodohku bukan satu kampus mungkin dari ikhwan yang diluar kampus.             Pemikiranku berubah drastis, sejak aku berpapasan dengan seorang pemuda, yang mengenakan peci dan baju koko. Wah, jarang sekali ada yang gini di kampus. Ada perasaan aneh di hatiku, mungkin ia mampu mencuri perhatianku dengan penampilannya, dan aku tidak mau hanya terpesona sampai disitu. Aku ingin melihat sikap dan intelektualnya, jika sudah pas aku akan menanyakan kesiapannya untuk menikah. Aku bukan mau menjatuhkan harga diriku dengan duluan menyatakan cinta kepada kaum Adam, sama sekali bukan, tapi apa salahnya jika a