Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Perasaan itulah namanya CINTA

Cinta bukan hanya untaian kata, bukan hanya berjuta harta, bukan juga kerana kekacakan rupa dan cinta bukan juga tentang kebaikan seseorang kepada kita, simpati bukan cinta. Tapi cinta adalah tentang perasaan. Perasaan yang saling menguatkan dua pihak kerana cinta bukanlah cinta jika hanya menyukai seorang saja. Sebut saja namanya Adam, seorang jejaka yang baik, kacak, kaya dan terhormat. Dalam hatinya masih kesepian walaupun beliau sudah memiliki anugerah yang diimpikan oleh semua orang. Baik, kacak, kaya dan terhormat, apalagi yang belum cukup?. Cinta, ia Adam perlukan seseorang untuk ia cintai dan mencintainya. Di sisi lain, kedepannya, ada yang namanya Hawa, juga baik, cantik dan terhormat. Hawa ini memang diciptakan untuk Adam. Untuk dicintai oleh Adam dan akan mencintainya Adam. Lalu mereka pun bersama, bukankah sebenarnya mereka sudah sempurnalah? ternyata yang namanya kesempurnaan juga hanyalah melengkapi. Kesempurnaan mereka juga harus diuji dengan ketidaksempurnaan yait

Keinginan dan Kebutuhan Anak

Sebelum memulakan pembahasan tentang anak, saya ingin menjelaskan bahwa saya baru berpengalaman mempunyai anak. Satu tahun 3 bulan usia Zara jadi jika salah bisa kita kongsikan bersama cara mendidik anak dengan baik dan benar. Sebetulnya, dari dulu saya peribadi  memang suka melihat anak kecil dan jika berkesempatan bermain dengan mereka sehingga letih yang sememangnya letih. Bahkan bukan hanya melihat anak-anak orang, dengan adik sendiri yang sememangnya anak kecil dah mulai bermain sungguh-sungguh dengan mereka. Dan itu hanya sekadar menemani mereka. Hanya sekadar suka akan anak kecil yang mana pengalaman punya anak sendiri sangat jauh berbeza dengan sekadar menemani dan berkawan dengan anak-anak kecil. Memiliki anak, yang lahir dari dari rahim kita, automatis tanggunggjawab menjaga anak kita adalah seumur hidup kita, selagi kita masih hidup, selagi mereka masih hidup kita wajib menjaga mereka kerana mereka adalah amanah langsung dari Allah untuk kita. Kita sedar anak adalah amanah

Ketenangan Sekeping Hati

Gambar
Sekian lama membuat janji untuk duduk di pinggir Pantai Bersih Butterworth, hari ini baru terlaksana. Janji itu telah dibuat sebulan kebelakang tetapi belum juga berkesampaian untuk menjejakkan kaki di pinggir Pantai Bersih. Bukankah semuanya telah Allah tetapkan untuk kita. Jika bukan hari ini, pasti esok. Walaupun dah niat sebulan lalu kalau Allah tetapkan hari ini, berarti hari ini lah akan menjejakkan kaki ke sini. Apa yang menarik sebenarnya dengan Pantai Bersih ini, sehingga suamiku langsung mengatakan "kita duduk di sini juga lah". Sambil menunjukkan mereka-mereka yang berada di pinggir pantai. Pantai itu menarik kerana berada di samping jalan raya, highway yang bermaksud jalan sehala dan berada di samping tol. Maksudnya setiap kali ikut jalan Butterworth mesti lalu dekat Pantai Bersih, mesti tengok banyaknya orang yang berada di pinggir pantai ini. Setiap hari terpandang pemandangan yang sama, pantai dan mereka yang mengamati panorama pantai, inilah yang membuatkan

Ku Serahkan Semua Pada Allah

Hidup laksana kita membuka mata pertama kali, tapi jika diingat sekarang kita tak sadar apa perasaan kita pertama kali membuka mata. Menurut saya, hidup seperti itu, tanpa kesadaran kita telah berada di dunia ini. Mati laksana tanpa kita sedar kita telah menutup mata untuk selamanya, kadang ada yang menyadari rasanya sakaratul maut, ada yang tersiksa dan tersenyum. Perbezaannya, hidup adalah tanpa kesadaran kita dan mati adalah kesadaran yang sepenuhnya sedar. Tidak disangka kita antara yang dipilih untuk hidup sehingga dalam kehidupan ini, kita terus mencorakkan kehidupan kita. Dimulai kenal kasih sayang, perhatian, marah, benci, cinta dan rindu. Dengan itu kita terus belajar menjalani kehidupan kita. Semua dari kita mengenal cinta, cinta laksana buih-buih sabun yang dimainkan oleh anak kecil. Mereka berlari berkejaran dengan riang. Buihnya berwarna-warni menandakan seperti cinta, rasanya macam-macam, sayang, kasih, rindu dan sebagainya. Namun, jika buih itu disentuh maka ia akan pe

Allah... Cintaku Hanya UntukMu

Allah... Engkau menumbuhkan rasa cinta dihati kami untuk kami mencintaiMu, tapi mengapa kami alpa, lalai dalam mencintaiMu. Bahkan kami lebih takut kehilangan makhlukMu dari takut kehilangan cintaMu. Allah, bukankah Engkau sangat menyanyangi hambaMu, bukankan Engkau akan memberi taufik dan petunjuk kepada jalanMu, bukankan engkau akan memberikan hidayah atau hikmah untuk istiqamah menuju keridhaanMu. Allah, aku lupa petunjuk dan hikmah beristiqamah ada di tanganMu, untuk hamba-hambaMu yang terpilih. Semoga aku, keluargaku, sahabat-sahabatku, guru-guruku dan umat Islam di muka bumi ini memperoleh taufik dan hidayah dariMu. Layaknya seperti kisah Saiyidina Umar Al Khattab, seorang hamba yang sangat keras hatinya, berusaha menutup pintu hatinya untuk menerima risalah Nabi Muhammad. Bahkan kerana terlalu taksub dengan agama nenek moyangnya, ia pun menghunuskan pedang untuk menuju Rasulullah, niatnya satu untuk membunuh baginda Rasulullah. Perjalanannya ditahan dari seorang Bani Zahrah, y

RINDU

Gambar
RINDU........ Bukankah rindu itu sebahagian dari cinta. Cinta itu perasaan untuk mencintai dan rindu adalah bentuk dari mencintai. Aku mencintaimu kerana itulah aku merinduimu. Hadirnya cinta lalu rindu menyusul. Rindu itu rasanya seperti ais batu yang terlalu nipis, aisnya keras tapi rapuh. Rindu seperti itu, rasanya tak tertahan lagi, keras tak tertahan seperti ais, yang membuatkan perasaan kita rapuh seperti tipisnya ais yang boleh pecah bila-bila masa. Begitulah ketika perasaan rindu itu hadir, perasaan itu membuatkan yang mustahil menjadi mungkin. Lihatlah Romeo yang rela mati untuk Juliet, bukankah jika ia bersabar sedikit lagi Juliet akan sedar dari matinya yang hanya 2jam. Rindu betul-betul membuat seseorang gila kerana cinta. Lihatlah bagaimana Syah Jehan menciptakan Taj Mahal untuk Mumtaz, bukankah Mumtaz sudah meninggalkan Syah Jehan terlebih dulu, tapi Taj Mahal kekal sampai sekarang walaupun Syah Jehan telah pun meninggal. Rindu itu gila, kerana itulah kisah Romeo Juliet

Niatkan dan Usaha.

Aku tau bagaimana rasanya dianggap lemah padahal kita mampu. Aku tau bagaimana rasanya dianggap tidak bisa padahal kita bisa. Masyarakat, lingkungan mereka yang beranggapan ke kita seperti itu. Seperti merekalah yang terbaik tanpa tau bagaimana perasaan kita. Kejadian semalam aku ingin biarkan berlalu, layaknya nasi semalam yang tak layak dimakan kerana basi, baju semalam yang tak layak dipakai. Lebih baik aku biarkan luka semalam berlalu tanpa diingat lagi, walaupun bekas-bekas calarnya masih ada. Biarlah itu sebagai ingatan kalau mereka memang begitu. Kita biarkan mereka berceloteh, berbicara sesuka hati mereka, untuk menjadi bahan obrolan mereka, untuk mencari sensasi. Kita biarkan saja yang penting kita tidak negetif terhadap diri kita sendiri. Tidak menghina diri didepan mereka. Niatkan untuk sukses lebih dari mereka, kita usahakan untuk maju tanpa menjadi seperti mereka. Mereka hanya mencari celah untuk menjatuhkan orang lain dan senang orang lain jatuh disebabkan mulut mer

Cintanya Allah Pada Hambanya

Setiap manusia mempunyai keinginan untuk berpasang-pasangan. Manusia memang fitrahnya akan mencintai. Akan ada rasa cinta dihatinya. Seperti firman Allah "Aku menjadikan kalian berpasang-pasangan agar kalian saling mengenal satu sama lain". Lalu, soalannya adalah ada apa dengan cinta?. Cinta yang digambar oleh Rasulullah adalah, "Karena cinta kalian akan masuk syurga, jika kalian mencintai Allah dan Rasulnya maka kalian akan bersama yang kalian cintainya." Begitu besar hikmah cinta jika kita berlandaskan pada dasar cinta, cinta kerana Allah sehingga Allah menyeru hambaNya agar menikah jika telah sampai waktu menikah dan pernikahan yang diajarkan dalam Islam adalah memilih pasangan yang sememangnya alim, yang taat pada Allah dan RasulNya. Dikisahkan, Amran dan Aina saling mencintai dan mereka menikah. Aina menyadari Amran belum mempunyai kerja tetap lalu ia memudahkan mahar, serendah-rendah mahar dan hikmahnya setelah menikah meeka tidak terlalu memikirkan hutang

Bergerak dan berkembang !

            Suasana malam ini terasa berbeda, gelap gulita, kadang panas dan pengap. Begitulah, keadaan ini disebut dengan mati lampu, berbeda karna sekarang kita berada dalam keterbatasan. Keterbatasan untuk melakukan banyak hal, karna gelap, karna tidak ada arus listrik dan macam-macam alasan yang mengalir begitu saja akibat mati lampu.             Aku juga mengetik buru-buru, memikirkan dengan cepat tulisan yang ku ingin ku rampung, kalau terlambat laptop yang mengandalkan batere bisa mati begitu saja. Begitulah, mati lampu menyisakan banyak keluhan dan keterbatasan.             Padahal jika dipikir-pikir, zaman dulu, sebelum ada lampu, manusia masih bisa hidup dengan tenang, tanpa keluhan dan keterbatasan seperti yang aku alami sekarang. Kalau mati lampu, bukan aku aja merasa terbatas, tapi hampir semua manusia merasa banyak kerjaan yang harus ditunda. Padahal kalau hidup lampu, aku juga percaya, kami tetap menunda.             Kembali kepada manusia dulu, tanpa lampu, tanpa

Catatan Hari ini

Mataku memandang jam, 5 minit lagi jam 2 pagi, tapi mataku bukannya mengantuk, mataku malah berjaga. Berbekalkan pisang buat menganjal perutku yang lapar, aku bertanya dalam hati. Ada apa ini?, apakah ada yang menganggu pikiranku, sehingga aku tak bisa tidur. Ya, rupanya ada. Sesuatu yang tak bisa diungkapkan kepada sesiapapun. Bahkan pernah aku ungkapkan, situasinya bukan membaik malah mejadi kacau. Jadi, aku disini, merenung sendiri, terpaksa membiarkan sesuatu itu menganggu pikiranku tanpa mengatakan kepada sesiapapun. Wait, keliatannya lemah sekali jika aku punya pikiran seperti itu. Biarkan masalah mengerotimu tanpa melakukan apapun. Huff, tidak berbahagia kita hidup jika hidup dengan masalah, rasanya pilihan untuk membiarkan masalah menganggu aku sebaiknya aku lupakan. Bahkan hati aku juga tak ingin mempertahankan masalah itu. Apa yang perlu aku lakukan sekarang?. Tenanglah, tetap menulis dengan fokus apa yang kurasakan, tetap tenanglah setenang air di sungai. Masalah itu a

Sejatinya Hamba Yang Beriman ialah Ikhlas..

Gambar
"Sesungguhnya, manusia tak kan bisa, menyentuh surganya tanpa ikhlas dihatinya.." Pernahkan kita sadari, kita diberikan waktu yang sama dengan manusia lain, 24 jam seharinya, 365 hari setahun. Tapi, bagaimana bisa ada hamba Allah yang diberi waktu 24 jam, ia bisa memanfaatkan waktunya, ia bisa menjadi luar bisa dalam setahunnya, bahkan bertahun-tahunnya. Sedangkan, di suatu tempat, ada yang tidak pernah menghargai 24jam waktunya, setiap tahunnya ia menjadi seperti itu, itu, dan lagi-lagi begitu, tanpa perubahan dan perkembangan. Tanpa mempunyai niat untuk berubah dan berkembang. Sedangkan, kita semua makhluk sama. Diberikan udara yang sama, diberikan anggota tubuh yang sama. Rambut yang sama hitam. Semua pengen berhasil, pengen kaya, pengen masuk surga dan pengen bahagia. Tapi apa yang buatkan ada yang miskin, ada yang masuk neraka?. Karna 24 jam waktu yang kita miliki hari ini, 24 jam yang kita miliki besok, 24 jam waktu yang kita miliki lusa dan seterusnya sampai se

Saus Cabe dan Saus Tomat

Gambar
            Manusia adalah makhluk yang unik, ia mempunyai karakter-karakter tersendiri seperti yang suka pedas dan yang gak suka pedas bukan tidak bisa makan pedas ya tapi tidak suka pedas. Alasan-alasannya juga unik, alasan bagi yang suka pedas karna pedas itu menantang dan alasan bagi yang tidak suka pedas karna malas kalau sakit perut lalu berurusan dengan kamar mandi.             Alkisah, berjodohlah dua keperibadian yang berbeda ini, meskipun masih banyak karakter yang berbeda antara mereka, kita tetap bahas tetap kepedasan. Yang satu makan saus cabe banyak-banyak, yang satu makan saus tomat sikit aja. Di dalam rumah tangga, ketidaktauan antara salah satu dari mereka akhirnya terjadi.             Yang suka makan pedas membeli makanan yang super pedas untuk yang tidak suka makan pedas, karna baru nikah, yang tidak suka pedas ini terpaksalah makan untuk menyenangkan hati yang suka pedas ini.             Besoknya kejadian seperti dugaan terjadi, bolak-balik kamar mandi dan

Wanita Solehah

Gambar

Cinta Tak Lagi Di sini - Part One

            Nurmala berlari dengan sangat kencang, larian yang lebih cepat dari biasanya. Ia melewati pohon-pohon, belukar dan daun rumput yang ada. Tujuannya satu, bertemu sahabat baiknya Asfar. Rumah Asfar sudah nampak di mata Nurmala. Tersenyum lega karena mau sampai, Nurmala makin percepatkan lariannya.             Di hadapan rumah Asfar, Nurmala kehabisan nafas, sambil mencoba mengatur kembali nafas yang hilang, tangannya pun pencet bel yang ada di samping pagar. Keluarga Asfar termasuk golongan mampu di kampungnya. Sehingga rumah di hadapan Nurmala ini bisa dikatakan sangat besar. Bibi yang ada di dalam pun keluar menuju pagar. “ Oh Mala, mau ketemu Tuan Asfar ya?” Nurmala mengangguk kecapean. “ Masuk Mala, Tuan Asfar memang menunggu kedatangan Mala”. Nurmala masih tidak mampu berkata apa-apa karena kecapean, ianya cuma bisa mengikuti bibi menuju ke tempat Asfar. Nurmala dan Asfar satu sekolah. Mereka sekarang memasuki kelas 4 SD. Nurmala yang mendengar kabar Asfar mau pi

Karena Tuhan Tak Pernah Melupakan Kita - Full Story- Happy Ending

" Kau tau takdir itu apa?" Suara lembut itu terdengar perlahan. Matanya mulai memancarkan sinar kelam. "Aku tak mau percaya dengar takdir". Suara itu menghentikan kata-kataku yang akan menjelaskan pertanyaannya. Matanya kembali melihat laut yang terbentang di hadapan kami. Sari Intan Zulaika, yang senang dipanggil dengan Zulaika itulah pemilik suara lembut tadi. Zulaika terdiam, sepertinya ada sesuatu yang bening di pelupuk matanya. Aku terkesima, kenapa Zulaikha menanggis. Sambil tertunduk melihat tanah, Zulaika seakan mau melanjutkan kata-katanya. "Aku akan menikah dua minggu lagi, semua tau itu. Bahkan kau juga tau akan itu kan?" kini matanya melihatku meminta jawaban. Aku mengangguk kepalaku mengiyakannya. Air bening di pelupuk matanya mengalir deras. "Semua tau aku akan menikah, tetapi kenapa dia meninggalkanku begitu saja" Lantas tangannya menutup muka. Ia terisak-isak di hadapan laut. Di tempat biasa pertemuan kami. Ia menumpahkan se

Beliau Tak Romantis Tapi Sweet

Cinta.... Inilah akan aku ungkapkan.... Tentang cintanya padaku.... Sebetulnya aku tau, hatinya memang keras untuk menampakkan hal yang berkaitan cinta. Tapi ia mampu membuktikan dengan perbuatannya.... "Abang, adek lapar". Rintihku sambil memegang perut. "Oke sayang, abang akan masakkan yang spesial untuk sayang" Lalu ia pun mulai mengerjakan pekerjaan dapur. Mulai dari cing cang sampai memasak semua ia lakukan. Dan serius hasilnya luar biasa. Itulah cinta yang ada darinya untukku. Hanya untukku seorang. Dan sebenarnya beliau cukup menyanyangiku tapi aku tak dapat sinyalnya, karna sayang darinya bagiku seperti mengontrol. Akhirnya aku tau itu semua dilakukan demi kebaikan aku. Jelas-jelas hasil dari pikirannya yang selama ini aku anggap mengontrol ku itu benar. Bayangkan sosok itu, yang tak bisa mengungkapkan cintanya dengan hadiah romantis, mawar merah dan kekayaan uang, tapi beliau berusaha mengungkapkan cintanya melalui usahanya. Usaha untuk membina