Bergerak dan berkembang !

            Suasana malam ini terasa berbeda, gelap gulita, kadang panas dan pengap. Begitulah, keadaan ini disebut dengan mati lampu, berbeda karna sekarang kita berada dalam keterbatasan. Keterbatasan untuk melakukan banyak hal, karna gelap, karna tidak ada arus listrik dan macam-macam alasan yang mengalir begitu saja akibat mati lampu.
            Aku juga mengetik buru-buru, memikirkan dengan cepat tulisan yang ku ingin ku rampung, kalau terlambat laptop yang mengandalkan batere bisa mati begitu saja. Begitulah, mati lampu menyisakan banyak keluhan dan keterbatasan.
            Padahal jika dipikir-pikir, zaman dulu, sebelum ada lampu, manusia masih bisa hidup dengan tenang, tanpa keluhan dan keterbatasan seperti yang aku alami sekarang. Kalau mati lampu, bukan aku aja merasa terbatas, tapi hampir semua manusia merasa banyak kerjaan yang harus ditunda. Padahal kalau hidup lampu, aku juga percaya, kami tetap menunda.
            Kembali kepada manusia dulu, tanpa lampu, tanpa listrik, tanpa hp dan tanpa laptop. Dengan segala keterbatasan bagi manusia sekarang, jika kita memikirkan tanpa segala kemudahan, tapi manusia bisa melahirkan beribu karya, beribu ilmu yang tak putus-putus.
            Sebut saja Nabi Adam, cerita indah tentangnya, yang bisa melafalkan nama-nama hanya dengan sekali ajaran. Nabi Idris, manusia pertama yang bisa menulis dan menjahit, Nabi Nuh yang membuat bahtera besar dan terakhir Nabi Muhammad yang sekarang kita menjadikannya sebagai taudalan kita, rahmat bagi seluruh umat dan alam ini.
            Kemudian lahir pula sahabat, tabi’in, tabi’-tabi’in, kitab-kitab yang digunakan sampai sekarang dari Ibn Khaldhun, Ibn Batutah, Imam Syafi’e, Imam Malik, Imam Hanafi, Hadis Bukari, Hadis Muslim. Karya-karya mereka masih kekal sampai sekarang padahal zaman dahulu masih serba kekurangan, tanpa ini dan itu.
            Dengan kata lain, manusia sekarang mulai manja, manja dengan kemudahan, manja dengan kemajuan, tidak mau berusaha dan nyaman dengan keadaan tersebut. Sekaranglah saatnya berubah, kembali seperti zaman dahulu, umatnya rajin berusaha dan bersungguh=sungguh, pantang menyerah dan terus melangkah.

            Caranya, bergerak dan berkembang. InshaAllah berhasil.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Untuk Pacaran

Guru dan Murid

Takdir Allah