Tidak Untuk Pacaran

Hakikatnya, perempuan yang baik tidak mungkin mau pacaran dan lelaki yang baik tidak mungkin mengajak pacaran

Tazkirah sebentar di Masjid Qatrun menyusup ke hati yang mendengarnya. Tidak mungkin mengajak pacaran dan menerima pacaran jika mereka benar baik.

Ali mengangguk-angguk kepalanya setuju dengan tazkirah tersebut. Ia berazam untuk menjadi baik dengan tidak pacaran.

Di belakang saf, barisan perempuan. Aisyah berazam untuk menjadi baik dengan tidak mau pacaran.

Doa mereka sampai ke langit, malaikat mengaminkan dan Allah ingin mengabulkan. Hanya tunggu masa yang tepat di saat waktu yang tepat. Padahal mereka hanya berazam tapi tetap saja di dengar.

Di tempat yang lain sepasang suami istri Hilma dan Hilya sedang menikmati secangkir teh dan gorengan. Ketika Hilmi sedang mengecapi gorengan, Hilya ingin membuka suara.

"Kanda, menurutmu siapakan yang cocok untuk anak didikku Aisyah. Sebagai murabbi Aisyah, rasanya sudah waktunya Aisyah menikah dengan yang sefikrahnya. Biar ia tidak lari dari jemaah yang memangku tauhid Allah." Suami Hilya berpikir, siapakah yang sesuai. Muncullah peribadi Ali.

" Wahai adindaku, ada satu orang anak didikku yang sungguh baik dan santun. Namanya Ali dan rasanya ia sangat sesuai untuk anak didikmu." Mereka pun tersenyum.

Akhirnya proses pun berlangsung, proses pertukaran biodata, proses ta'aruf sehingga akad. Dengan malu-malu Ali dan Aisyah sah bergelar suami istri.

"Dulu, aku mendengar tazkirah singkat untuk tidak pacaran dan alhamdulillah aku dihadiahkan oleh Allah seorang istri yang baik, yaitu kamu". Ali membuka bicara ketika mereka selesai acara, sendirian di kamar.

"Iya, aku juga merasakan yang sama denganmu. Di Masjid Qatrun, aku juga mendengar tidak baik jika pacaran dan aku juga berniat tidak pacaran". Balas Aisyah.

"Benarkah?, aku juga berada di Masjod Qatrun. MashaAllah. Kita sebelumnya berada di tempat yang sama. Cuma belum dipertemukan." Ada rasa cinta di hati Aisyah ketika mendengar itu. Sungguh Allah Maha Adil.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru dan Murid

Takdir Allah