Anak vs Orang Lain

Ada seorang ibu yang melihat aku membiarkan anakku berkreasi bebas. Kadang mengambil barang orang sesuka hatinya, kadang lari sana sini.

Mereka yang melihat anak aku yang sungguh kreatif ini terus melarang. "Jangan ke sana, jangan buka pintu, jangan ambil ini itu." Aku hanya senyum saja. Kalau udah merasa mereka berteriak sedikit baru aku mendapatkan anak aku untuk tidak melakukan ini itu, untuk jaga perasaan orang.

Sehingga mereka yang kecapean lihat anak aku ke sana sini melakukan suka hati mengatakan "apa manjakan anak, larang juga. Apa ibu ni gak liat anak." Aku senyum saja.

Ibu itu gak kuat melihat tingkah aku, lalu ditanya.

"Jika anak main barang orang, orang marah. Pilih marahin anak atau biar orang marah kita." Wah pertanyaan menjebak kan. Pilih hati anak atau jaga hati orang.

Sebisa mungkin ku jawab "kalau barang orang boleh kita pindahkan, pindahkan aja. Jadi gak dimainkan oleh anak kita dan gak dimarahin ma orang."

Sebenarnya aku mau bilang, hati anak nomer satu. Pilihlah jangan marahin anak, biarkan mereka aktif. Orang bertemu kita sebentar lalu pergi. Anak akan tinggal lama, maukah kita membuat anak kita dendam dengan kita dalam waktu yang lama?. Anak hanya dekat dengan kita waktu kecil, turutin aja keinginannya, baik-baik kita bilang jika mereka salah. Jangan bentak apalagi marah mereka. Ketika remaja mereka gak sama kita, tapi sama kawan mereka lalu dewasa, mereka menikah dan tinggalkan kita. Waktu yang sedikit, untuk apa kita jaga hati orang tapi hati anak kita terluka. Kasihi mereka, sayangi mereka karena mereka anak kita.

So pilih jaga hati anak atau jaga hati orang?. Ya jaga kedua-duanya lah😉

Komentar

  1. Jadi ingat waktu si kecil mainan beras di toko orang sambil di hambur2 in hiksss... yg marahin malah empunnya toko, abis tu kalau ke toko beras kudu bikin perjanjian dulu sama si anak :D

    BalasHapus
  2. ketawa baca komen ka Raida..sulungku dulu super duper aktif. Sebelum bepergian aku akan buat kesepakatan dengannya. Ya itu, untuk jaga hati semuanya

    BalasHapus
  3. ketawa baca komen ka Raida..sulungku dulu super duper aktif. Sebelum bepergian aku akan buat kesepakatan dengannya. Ya itu, untuk jaga hati semuanya

    BalasHapus
  4. Iyaya benar. Pilih hati anak deh. ^^. Makasih ya pencerahannya. Alhamdulillah dapat ilmu baru. Semoga bisa aku praktekkan nanti saat sudah punya anak. Hehe

    BalasHapus
  5. Terkadang pola pengasuhan kita. Memang berbeda dengan orangtua lainnya.

    BalasHapus
  6. menarik mas, menyadarkan parentingnya hehe,
    bila mrniksh muda gmn ya hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Untuk Pacaran

Guru dan Murid

Takdir Allah