Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Kuala Lumpur, Bukit Bintang, hilang kunci dan Rindu

Menjadi guru sungguh melelahkan, menghadapi macam-macam tingkah anak siswa bukan perkara mudah. Sangat menguras tenaga, pikiran dan waktu. Kebetulan bulan 3 kemarin pas libut, tanpa pikir panjang langsung berangkat ke Kuala Lumpur. Perasaan libur 8hari itu panjang tapi tidak bagi kami guru. 3 hari di Kuala Lumpur dan 3hari lagi kursus keguruan, sama aja liburnya cuma 3hari. Terus suami aku tanya Bukit Bintang itu dimana. Sebetulnya aku orang Malaysia yang gaktau tempat, arah dan jalan wajarlah jika pertama kali pulang ke Malaysia selepas nikah 5jam kami berdua kesasar gara-gara masuk jalan higway. Aku bilang di Bukit Bintang di Kuala Lumpur, padahal aku gaktau dimana Bukit Bintangnya. Untung katanya belum puas masih jalan-jalan di Kuala Lumpur 3hari. Sempat ditanya lagi tentang Bukit Bintang pasti makin binggung aku. Lagi asik-asiknya jalan di Kuala Lumpur tiba-tiba kami dikagetkan dengan keberadaan kunci rumah yang hilang. Bayangin asik-asiknya jalan pas pulang gak bisa masuk ke

Kucing dalam Sangkar

Hatiku selalu saja begini, bosan, seperti kucing terkurung dalam sangkar. Sungguh membosankan. Kucing sebenarnya hidup bebas kalau dikurung pastilah stress. Bayangkan kalau kucing stress pemiliknya bisa dicakar. Waduh. Aku sekarang tinggal di Changlun, Kedah dekat dengan perbatasan Thailand. Perkerjaan guru berdua sama suami. Bayangkan 4 bulan disini, kami tidak pernah keluar dari daerah Changlun ini. Tak pernah main selain di sini-sini aja. Kalau dibilang, itu-itu terus. Mau gimana lagi kondisi honda yang super berat rusak. Huawalah jadilah aku seperti kucing yang terkurung dalam sangkar, moga aja gak sampai stress. Hehe Jadi bukan hanya aku tapi suamiku juga sudah merindukan Aceh. Di sana setiap sore kami akan jalan-jalan. Setiap Sabtu kami akan berenang, setiap minggu kami akan makan jagung bakar samping laut. Enak dan asyik sekali bukan. Waaaaaah, ingat Aceh ingat bakso, ayam penyet, empek-empek, nasi goreng seafood, siomay dan macam-macam lagi. Di Banda Aceh, semua makanan d

Lilin yang Meleleh

Tak terasa panas ini semakin membahang, angin bertiup menghasilkan udara panas, seperti panasnya lilin yang meleleh. Lelehannya itu loh jika terkena kulit pasti terasa panas. Siswa sekolahku juga sering mengeluh. Mereka merasa kepanasan setiap waktu. Jangankan siswa, anakku juga sebentar-bentar keringatan. Bahkan ketika bangun, bau keringat tercium. Sungguh, apakah ini petanda kiamat. Semakin panasnya bumi semakin dekat dengan kiamat. Apapun itu aku harapkan kita semua bersabar menghadapi cuaca yang panas ini. Seperti sabarnya kita ketika mati lampu, sabarnya kita menahan diri tanpa kipas dan sabarnya kita jika terkena lelehan lilin.

Cinta Di Ufuk Senja

Percayalah senja tidak akan berlama-lama untuk menuju malam, titik di mana putih akan menyising dari samar bayangan langkah. Aku terpana, putih itu bercahaya di bawah terpaan langit jingga. Kuatkan perasaan yang mulai hanyut dalam senyum putihnya. Aku jatuh pada lembah yang seharusnya belum pantas tapi aku tak berdaya, semuanya telah terhanyut pada putih senjanya. Putih, sejatinya aku terpana dengan warna putih itu sejak kehadiran gadis “putih” itu. Gadis itu datang dengan berbaju putih, jilbab besarnya ditiup angin juga berwarna putih. Sungguh aku terpana, terpesona dengan wajahnya yang cantik, cocok sekali dengan warna putih. Mataku tidak berhenti menatap kedatangan gadis “putih” itu. Gadis itu menundukkan wajahnya sambil berjalan sedangkan aku, mataku mula liar memandang kecantikkannya. Senja ini menjadi saksi, gadis ini terlanggar aku. Bukan salahnya, bukan salahku. Gadis ini menunduk dan aku tidak bergerak, kakiku kaku. Lalu, berselerakan bukunya. Aku membisu, tidak membantu

Kali ini isu Baby

Baru tadi heboh di FB, seorang bayi lebam seluruh wajahnya padahal hari ini hari pertama dihantar ke PAUD. Ketika dihantar, bayi ini dalam keadaan baik namun ketika pulang tubuh bayi ini penuh calar. Ibu bayi yang terkejut langsung membawa anaknya ke klinik dan dokter mengesahkan bayi ini didera. Bisa disepak atau ditampar dengan kuat di wajah bayo tersebut sehingga bengkak bibir dan lemah tak bertenaga. Sungguh malang nasib ibu bayi ini yang harus menerima kenyataan pahit. Anaknya yang masih bayi diperlakukan sedemikian rupa tapi malang lagi nasib bayi ini yang masih bayi harus menanggung azab disiksa oleh pengasuhnya. Sebagai seorang pengasuh, sebenarnya yang paling utama adalah berhati-hati memperlakukan anak jagaan, jangan sewenang-wenangnya. Kebanyakkan di komentar ibu bayi ini meminta agar ibu bayi ini melaporkan kepada polisi atas tindakan pengasuh yang sangat kejam. Semoga kejadian ini tidak berlaku kepada kita. Dan semoga kita dapat mengambil pengajaran dari hikmah k

Jilbab dan isu

2 hari lalu tanggal 2&3 ada pesta tudung di butik Fareeda, butik terkenal Malaysia. Dari jam 4 sore sudah penuh ribuan orang. Kemudian owner pun video dirinya yang senang atas kunjungan ramai orang. Acara tersebut pun sempat dimuat dalam koran. Keesokan harinya, seorang artis alim Malaysia, Wardina Safiyyah yang darah Aceh memberi kritikan. Jangan layan pembeli macam lembu. Hal ini karena, pembeli berdesakan daribpagi sampai sore. Laki dan perempuan pun bercampuran berdesakan sehingga menampak sangat tidak wajar. Lalu seorang da'i tv3, Da'i Wan Azrin juga menasihati jangan timbul penyakit wahn, penyakit mencintai dunia dan meninggalkan akirat. Apa yang dikesalkan di sini owner Fareeda tidak meladwnin hal ini dan perkara yang sama selalu terjadi. Berulang-ulang kaji. Sama2 kt mendoakan semoga mereka akan mmberubah ke depannya.