Kucing dalam Sangkar

Hatiku selalu saja begini, bosan, seperti kucing terkurung dalam sangkar. Sungguh membosankan. Kucing sebenarnya hidup bebas kalau dikurung pastilah stress. Bayangkan kalau kucing stress pemiliknya bisa dicakar. Waduh.

Aku sekarang tinggal di Changlun, Kedah dekat dengan perbatasan Thailand. Perkerjaan guru berdua sama suami. Bayangkan 4 bulan disini, kami tidak pernah keluar dari daerah Changlun ini. Tak pernah main selain di sini-sini aja. Kalau dibilang, itu-itu terus. Mau gimana lagi kondisi honda yang super berat rusak. Huawalah jadilah aku seperti kucing yang terkurung dalam sangkar, moga aja gak sampai stress. Hehe

Jadi bukan hanya aku tapi suamiku juga sudah merindukan Aceh. Di sana setiap sore kami akan jalan-jalan. Setiap Sabtu kami akan berenang, setiap minggu kami akan makan jagung bakar samping laut. Enak dan asyik sekali bukan.

Waaaaaah, ingat Aceh ingat bakso, ayam penyet, empek-empek, nasi goreng seafood, siomay dan macam-macam lagi. Di Banda Aceh, semua makanan dari luar daerah ada di sana. Sangat mengiurkan bukan. Di sini hanya ada nasi berlauk dan ala-ala Thailand gitu. Aku dan suami mulai bosan. Kalau masak sendiri malasnya luar biasa, apalagi panas pas pulang ngajar sampai rumah pening-pening.
Ahh jadi rindu sekali.

Tak apalah aku coba kuat bertahan do sini, buat ngumpul uang beli mobil dan jalan-jalan. Cari makan yang enak-enak. Hihi. Niatnya itu loh perlu diubah lagi sepertinya. Hahaha.

Aku akan coba kuat lalalala bukqn seperti kucing dalam sangkar lalala.
Versi menyanyi. Dadadah dulu semua bye bye. Hehe

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Untuk Pacaran

Guru dan Murid

Takdir Allah