Sejatinya Hamba Yang Beriman ialah Ikhlas..

"Sesungguhnya, manusia tak kan bisa, menyentuh surganya tanpa ikhlas dihatinya.."

Pernahkan kita sadari, kita diberikan waktu yang sama dengan manusia lain, 24 jam seharinya, 365 hari setahun. Tapi, bagaimana bisa ada hamba Allah yang diberi waktu 24 jam, ia bisa memanfaatkan waktunya, ia bisa menjadi luar bisa dalam setahunnya, bahkan bertahun-tahunnya.

Sedangkan, di suatu tempat, ada yang tidak pernah menghargai 24jam waktunya, setiap tahunnya ia menjadi seperti itu, itu, dan lagi-lagi begitu, tanpa perubahan dan perkembangan. Tanpa mempunyai niat untuk berubah dan berkembang.

Sedangkan, kita semua makhluk sama. Diberikan udara yang sama, diberikan anggota tubuh yang sama. Rambut yang sama hitam. Semua pengen berhasil, pengen kaya, pengen masuk surga dan pengen bahagia. Tapi apa yang buatkan ada yang miskin, ada yang masuk neraka?.

Karna 24 jam waktu yang kita miliki hari ini, 24 jam yang kita miliki besok, 24 jam waktu yang kita miliki lusa dan seterusnya sampai setahun, dan cara kita memanfaatkannya berbeda sehingga hasilnya juga beda.

Pertanyaannya, ada yang 24jamnya hari ini ia manfaatkan sebaik mungkin, bahkan setahunnya ia sangat-sangat menjaga 24jamnya tapi kenapa ia bisa tidak masuk surga?. Karna terkadang ada riak, ada unsur keinginan untuk dilihat orang bahwa ia baik sehingga pahala yang seharusnya ia dapatkan berubah menjadi sia-sia. Begitu juga ada yang memanfaat 24jamnya menjadi baik karena manusia, ingin diterima dan dicintai oleh manusia. Ketika ia tidak diterima oleh manusia orang yang ia lakukan dengan menjadi baik dan ingin dicintai, ia pun kembali kepada dirinya sebelumnya, niatnya bukan karna Allah tapi karna manusia akhirnya kebaikannya pun menjadi sia-sia.

Bahkan,dalam Al-Quran disebutkan orang yang dijamin surga adalah orang yang mukhlis, yaitu orang yang ikhlas. Betapa pentingnya keikhlasan itu sehingga surga itu tidak akan jauh darinya. Bahkan jarak antara orang yang ikhlas dan beriman, jaraknya dengan surga hanyalah kematian. Sedikit cuman, tapi prosesnya subhanaallah, sulit sesulitnya.

Pernahkan kita ikhlas?, Jika merasa belum, belajarlah. Belajar dengan bersungguh-sungguh maka kita akan mengapainya.....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Untuk Pacaran

Guru dan Murid

Takdir Allah