Izinkan Aku Menua Bersamamu


Aku ingin menua bersamamu, ingin sekali bahagia bersama denganmu. Semoga harapanku menjadi kenyataan, semoga ikatan kita kekal selamanya. Cukuplah pernikahan ini kali pertama dan kali terakhir. Biarpun cinta pertama kita orang lain tapi cinta terakhir hanya milik kita bersama

Memang banyak yang mengatakan aku tidak setia, tahun 2009 ketika masih sekolah MAN, aku bertemu seseorang, berkenalan ketika aku baru menjejakkan kaki ke Aceh dan dia ku tinggal di Malaysia. Cinta jarak jauh. Dia baik, jaga aku sebaik-baiknya, walaupun hanya melalui sms, tapi banyak orang mengatakan yang tidak baik tentang dia, anak geng balapan, anak geng monopoli tempat, mainnya sama parang, suka pacaran, berteman sama orang yang masuk pernjara. Itu ku dengar dari dia langsung tapi pacaran itu dari orang lain hanya saja selama kami kenal dia tak pernah berpaling dari ku sehingga aku ragu bagaimana caranya untuk aku pergi dari hidupnya. 

Sejak aku menjejakkan kaki ke Aceh, hatiku mulai merasakan cinta kami mustahil, dia orang Sabah, Sabah harus naik pesawat 2 jam dari Semenajung Malaysia tempat tinggalku sekarang, reaksi abah seperti tidak tertarik. Kemudian aku sudah suka melihat orang Aceh, ada yang suka kulihat yaitu dua orang. Terus dari dia sendiri yang nelfon minta didoain mau tawuran karna temennya dipukul. Dari situ aku merasa tak aman.
Kebetulan semester dua, aku dekat sama abang leting ku, aku hanya menganggap dia sebagai abang karena aku lebih suka sama teman seletingku yang beda fakultas. Sukanya ama temanku itu disebabkan perawatakannya menarik, mukanya macam Randy Pangalila (itu menurut aku sih) terus orangnya selalu pakai baju koko, baju lengan panjang, celana kain dan peci tambahan lagi orangnya pinter banget apalagi bahasa inggeris dan bahasa arab. Tapi sayang aku gak diladenin sama dia.

Akhirnya untuk melepaskan diri dari anak Malaysia ini walaupun baru setahun hubungan yang kami jalani. Aku sms abang letingku, sebetulnya aku dapat surat cinta dari beliau, surat cinta tanpa disengaja. Jadi, aku pinjam laptopnya, kebetulan ada file novel Indonesia, aku pun save. Terus ada tulisan Inikah Cinta, aku kira novel atau cerpen biasa. Ternyata itu semua isi hati beliau untukku. Ketika aku baca itu, aku sampe nutup mulut, sedikitpun tak menyangka beliau suka padaku padahal beliau orangnya ganteng jugak. Akhirnya ku usahakan supaya bisa menerimanya walaupun dia banyak kurang dari temen seletingku itu. Apakan daya aku tidak diopen ama teman seletingku tapi abang letingku betul-betul perhatian samaku. Bukankah ada pepatah “pilihlah mereka yang menyintaimu bukan pilih orang yang kau cintai saja”. Jika mereka menyintaimu, cinta mereka akan lebih tulus. Jadi aku tanya sama abang letingku apa perasaan dia kalau aku sebenarnya sudah punya cowok. Katanya sedihlah. Ketika ditanya sedih kenapa, baru ku tau dia memang suka padaku. Aku merasa pilihanku tepat. Aku pun telfon anak Malaysia lalu ku putuskan walaupun ada ancaman di situ “sampai hati awak buat saya macam ni. Selama ini hanya awak seorang je yang saya setia, akhirnya awak yang tak setia. Mulai hari ni saya akan sakitkan hati mana-mana perempuan yang saya jumpa.” Katanya sih terakhir nikah juga anak Malaysia tu pada July 2017, berarti marahnya hanya sesaat. Emosi sebentar cuma.

Mulailah episode dengan abang letingku, walaupun kami pacaran aku takot mau ketemuan, apalagi kalau di kampus, nampak aja beliau pasti aku lari. Aku malu yalah karena pacaran, sampe-sampe dimarah ama abang itu, emang dia hantu. Aku tau dia terasa hati tapi apakan daya aku anak pesantren yang baru kenal dunia perkuliahan. Terakhir aku sms abah mau nikah sama abang itu, abah tak menjawab, aku sebenarnya harus curiga padahal waktu itu aku masih semester tiga, tapi aku kira biasa aja mungkin abah tak mau menjawabnya, rupanya abah memang gak izinin karna tempatnya jauh. Ketauannya semester enam pulak, aduh kasian anak orang. Kasian aku juga. Ketika itu aku merasa sangat berat, linglung, cobaan apalagi ni. Tapi untuk memutuskan seseorang itu kan keahlianku dengan cara cari penganti. Sebenarnya abang letting itu harus jaga jarak sama aku, untuk bersama dia aja aku harus putusin mantanku dan sekarang giliran dia. Sakit kali dia ketika itu, karena aku tak sampai hati bilang keluargaku tak terima dia. Aku hanya bilang aku ada yang lain, nangis dia, minta aku tetap ama dia walaupun aku ada yang lain, walaupun terakhir ketauan juga keluarga aku tak terima dia. 

Saat paling berat waktu itu, aku kenalan ama banyak cowok, aku lihat-lihat siapa yang cocok ama pilihan abah, abah cuma mau yang tempat tinggalnya dekat Bireun jadi senang waktu acara dan aku maunya yang ganteng, baik, alim, gak suka marah-marah dan gak merokok akhirnya aku kenal sama Riski Munandar. Dia orang Lhoksemawe, waktu itu dia ganteng, gak merokok, suka marah-marah, judes li, gak open, gak perhatian, kasar (aku pinjamin dia laptop, waktu balikin laptop chargernya dilempar gitu di dekat honda) ucapin makasih aja pun gak, terus suka manfaatin ya macam pinjam laptop lah, pinjam jaket. Tapi mau gimana hanya itu yang dari Lhoksemawe, yang ganteng bahkan banyak kawanku yang gak setuju kan mereka lihat perbedaan Riski ama abang letingku beda kali, yang sebelumnya sopan yang sekarang ni suka bikin ku nangis, bahkan sambil tertidur bisa panggil iky iky, aduh malu kali bila diingat tapi itulah aku stress kali ketika itu. Sampai kawan-kawanku bilang, “Ki tolong jangan hanya lihat yang ganteng aja, gimana kalau ganteng tapi suka marah-marah.” Aku terpaksa bilang aku suka juga, walaupun dia ganteng tapi suka marah-marah. Asli udah henk waktu tu.

Dari July 2012 kenal dengan Riski, disebabkan Akmal Jaafar dia bilang ke Riski kalau aku itu jualan stiker keyboard bahasa arab, kebetulan Riski jurusan bahasa arab jadi tertarik buat jualan stikernya dan Riski chattingku luan, aku yang lagi galau mau cari penganti abang letingku, yang baru di php-in ama teman seletingnya dapat chatingan dari cowok ya ladenin aja. Terus kami chating selalu bukan ama Riski aja tapi banyak lagi yang aku chatting hanya untuk cari siapa yang cocok jadi teman hidup. 

Waktu itu hanya Riski yang dari Lhoksemawe, yang perlakuannya kurang enak banget tapi aku tetap bertahan sampe Januari 2013 tiba-tiba Februari 2013, ketika aku mau menyerah, aku tak komunikasi lagi, aku udah melepaskan, merasa itu bukan jodohku. Dapat satu sms dari Riski, satu sms yang meruntuhkan perlawananku, segala move on  yang aku pertahabkan, datang dia mau berdamai, mau menerima aku apa adanya. Aku curiga kenapa tiba-tiba dan aku jaga-jaga juga mungkin ketika dia kambuh dari perlakuan-perlakuan dia tak wajar aku akan pergi tinggalkan dia begitu saja. Jadi sampai July 2013 dia datang melamar walaupun aku hanya bercanda nikah yuk, ketemu abah di lhoksemawe ternyata dia tanggapi dengan serius akhirnya aku jadi tunangan dia. 

Ada satu saat aku memang mau tinggalkan dia, bukan atas kesalahan dia, sejak Februari 2013 dia berubah jadi orang lain, dia bukan lagi Riski yang sebelumnya tapi Riski yang sangat baik jadi karena aku dengar-dengar kata orang, dia gini-gini (yang gak baik pokoknya), aku siap mau meninggalkannya seperti aku tinggalkan mantanku yang Malaysia dulu. Aku persiapkan diri, ketika dia lagi lahap makan nasi, aku juga selesai makan, aku bilang padanya, sudahi aja yuk. Dari tatapan mata dia, aku tau, dia gak salah, aku tau semua menyalahkan dia dan baru ku tau saat itu dia sendirian hadapi masalah. Katanya baik tinggalkan dia tapi dia akan menyalahkan keluarganya, teman-temannya dan dirinya. Aku terdiam, dia perlu aku, sayang aku melihatnya. Karena aku masih punya nurani, aku gengam tangan dia, aku bilang yuk kita hadapi ini bersama, kita bertahan dan abaikan mereka.

Nah, kenapa aku dibilang tak setia, ketika KPM Agustus 2013, teman seletingku yang aku suka datang ke Meulaboh tempat KPM ku dengan Honda vision nya, aku bawa teman-teman KPM ku semua ketemu dia di masjid Pange, dia sendirian, katanya ada gurunya yang tinggal di Kereuseung, belang Pange. Kami ngomong-ngomong sebentar kemudian selesai. Terus abang letting yang baru ku putuskan juga mau pulang kampung dan akan melewati tempat KPM ku dan aku bilang ketemu aja. Alhamdulillah gak jadi, katanya beliau lagi buru-buru. Nah aku dapat sms dari sektaris KPM daerah Samatiga, aku ajak kenalan pulak, gawat li, persiapkan kalau gak jadi ma Riski, aku waktu tu karna belum nikah gak mau percaya 100% itu jodohku karena udah pengalaman terpaksa putus. Nahasnya, Riski udah curhat sama Sufri mau nikah ama aku, minta tip-tip nikah dan apalah karena Sufri kan udah nikah jadi istilahnya minta pendapat dan Sufri tinggal serumah ama sektaris KPM yang aku sms itu, jadilah Sufri sms aku, kesel dia, aku bikin Riski gitu, aku pula yang malu sendiri. Buat jahat tapi ketauan. Pokoknya Sufri di Samatiga mata-mata Riski dan bila aku tau Riski ada mata-mata jadi baik lah kembali. Temanku aja bilang, ketika aku tanya aku tipe setia gak, dibilang, kalau setia gimana crush (teman seletingku) yang selama ini aku suka bisa aku ajak ketemuan di di tempat KPM dan aku pun diam. Betul juga ya, gak setia, tapi kan dulu Riski pernah jahat ma aku dan aku pun buat jaga-jaga aja kalau gak jadi nikah ma dia. Masih mau benar sendiri.

Jodoh itu milik kami, akhirnya aku nikah sama Riski, 21 Oktober 2013 bahkan sampe sekarang aku keliru, kami nikah tanggal 21 atau 23 sebab pertemuan pertama kami 23 July 2013. Teman KPM aja gak nyangka aku langsung nikah karena mereka kira aku becanda bilang mau nikah abis KPM bagi mereka kan aku tipe main-main. Awal pernikahan yang berat, kami banyak gak cocoknya, aku merasa tertekan, gak bisa ini gak bisa itu, mesti ini mesti itu, apa yang aku suka ada yang gak diterima ma suami. Gitu-gitu aja terus sampe kadang berantemnya parah, aku nangis sampe bengkak mata, terus baikan lagi, berantam baik lagi, berantam baik lagi. Tapi yang enaknya, seperti pengantin baru kami asik jalan-jalan aja, ke Lhoknga makan jagung bakar, ke Ujung Bate makan indomie rebus, kadang makan empek-empek di Taman Putro Phang. Pelan-pelan hubungan kami mulai membaik, berantam udah kurang drastis sama-sama udah tolak angsur, bahkan jalan lima tahun perkawinan aku mulai bahagia. Tak ada lagi komunikasi dengan mana-mana lelaki, kali ini aku ingin setia, sebenar-benar setia sehingga aku tak pernah save contact kawan-kawan lelaki, aku takot mereka lihat status wasapku dan di fb untuk saat ini teman yang lelaki juga aku tak accept dan tak balas komen mereka.

Baru-baru ni pemilu di Malaysia tanggal 9 Mei 2018, di situ aku melihat Tun Mahadhir dan istrinya, aku terkesan, mereka menikah 68 tahun dan kekal bahagia sampai sekarang. Aku juga punya keinginan begitu. Terlebih lagi aku juga melihat Wan Azizah Wan Ismail istrinya Anuar Ibrahim atas ketabahan seorang istri, ketika Anwar Ibrahim ditahan polisi tahun 1998, Wan Azizah tubuhkan partai keadilan dan cetuskan demokrasi untuk suaminya, dan sekarang 20 tahun kemudian dari pertama kali ia terjun ke politik kini beliau dilantik sebagai timbalan perdana menteri atau timbalan presiden Tun Mahadhir. Aku juga mau seperti Siti Asmah istri Mahadhir yang 68 tahun bersama Mahadhir dan aku juga ingin seperti Wan Azizah yang sabar, kuat dan mempertahankan suaminya ketika suaminya dianiaya. 

Izinkan aku menua bersamamu sayang. Tegur kesalahanku dan sabarlah hadapi aku. Aku hanyalah adik kecil yang selalu nyaman di samping abangnya. Adik yang suka disayang-sayang dan dimanja-manja. Terima kasih atas ketulusanmu mencintaiku. Kini aku percaya akan ketulusanmu. Aku akan berusaha menjaga kesetiaanmu. Doakan aku sebagai istri yang baik untukmu dan kekal di surga bersamamu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Untuk Pacaran

Takdir Allah

RINDU